Empat Lawang (Sumsel)
Jurnalsumsel86.my id – Sudah satu bulan terakhir beberapa desa dalam Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker) Kabupaten Empat Lawang Sumsel mengalami banjir, bahkan dalam dua tiga hari ini banjir justru lebih parah dari sebelumnya, merusak berbagai fasilitas pemerintah dan menggenangi rumah dan pekarangan serta jalan raya yang meninggalkan lumpur hingga 30 cm bahkan merusak persawahan dan perkebunan warga
Di titik pertengahan Desa Talang Randai menjadi aliran sungai yang berpindah dari sungai keruh menuju arus air hangat hingga saat berita ini di turunkan, dan juga di Desa Talang Padang sungai keruh 50 persen juga berpindah ke arus air hangat meninggalkan jalur bendungan, air menabrak SMPN 03 Paiker melewati sawah dan perkebunan warga
Kerusakan akibat banjir ini sangat berdampak bagi warga Paiker, selain menimbulkan dampak kesehatan serta para petani kehabisan waktu untuk beraktivitas, mayoritas jalan raya bertumpuk lumpur, jembatan gantung dan jalan penghubung ke Desa Talang Padang Purus karena longsor tergerus sungai keruh, bahkan sekolahan dan masjid serta kantor pemerintahan tergenang banjir, berakibat aktivitas pendidikan dan perkantoran tidak lagi efektif
Saat ini jeritan hati rakyat Paiker hanya dirasakan sendiri, tanpa ada uluran tangan dan perhatian dari Pemkab Empat Lawang dan Pemprov Sumsel, ” keluh kesah tersebut membuat hati rakyat Paiker geram dan jengkel terlihat ramainya postingan di ficebook”
“Penderitaan warga Paiker akibat banjir tidak mendapat perhatian Pemkab dan pemprov, rakyat selama ini hanya di butuhkan dengan dibujuk dan dirayu saat pemilu dan pilkada saja, namun saat rakyat butuh perhatian dengan kondisi bertaruh harta benda bahkan nyawa semua terabaikan tidak mendapat perhatian”
Dikutif dari postingan ficebook, ” apa pejabat tidak malu masuk kecamatan Paiker hanya pada saat kampanye saja yang intinya minta dipilih, sementara dengan kondisi saat ini tidak ada yang menunjukan perhatian”
Isi postingan di ficebook “wahai rakyat Paiker buka pintu hatimu disaat kamu mengeluhkan penderitaan, apa ada para pejabat dan politisi yang peduli dengan kita, saat ini kita bertaruh nyawa menghadapi banjir, kerusakan harta benda dan persawahan serta perkebunan”, keluhan rakyat tersebut dinilai sudah terlampau kesal dan kecewa
Menurut beberapa warga yang sedang menyaksikan banjir di Desa Talang Randai meluapkan emosi dan kekesalan nya kepada pemerintah dan anggota dewan yang tidak kunjung mencurahkan perhatian tatkala rakyat menghadapi kondisi banjir saat ini, kondisi ini sangat berdampak pada kesehatan dan keselamatan serta perekonomian masyarakat
Keluhan masyarakat Paiker seakan di anak tirikan, karena musibah banjir kali ini semestinya justru mendapat perhatian besar dari pemerintah, konon bila membutuhkan suara saat pilkada dan pemilu warga Paiker dikunjungi siang dan malam, di bujuk dan di rayu serta menyampaikan janji demi untuk memilihnya. (Yayan)