Empat Lawang (Sumsel)
Jurnalsumsel86.my.id – Pasca banjir tadi malam warga Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker) Kabupaten Empat Lawang malam ini kembali mengalami banjir dari aliran sungai keruh yang membesar akibat hujan deras. Keluhan dan jeritan hati warga Paiker belum redah namun banjir kembali tiba
Banjir sungai keruh membawa lumpur mengakibatkan lingkungan rumah dan jalan raya penuh dengan lumpur terlihat jelas ketika banjir sudah surut. Para penghuni rumah sibuk membersihkan rumah dan lingkungan pasca banjir, keluhan warga makin terkuak karena akibat banjir menghambat aktivitas warga untuk ke kebun atau kesawah
Banjir tadi malam, Jum’at (10/05/2024) selain menggenang lingkungan rumah warga dan menggenang jalan raya, juga merusak tanaman para petani seperti padi, jagung, dan tanaman lain nya, belum lagi yang akan terjadi pasca banjir malam ini, sabtu (11/05/2024)
Setiap hujan pada malam hari, warga dari beberapa desa yang terdampak banjir tidak dapat tidur pulas, selain khawatir mereka pun berjaga-jaga untuk keselamatan keluarga masing-masing
Saat di konfirmasi warga Desa Padang Gelai Lilian Zainal menyampaikan, banjir malam ini lebih besar dari semalam, tanggul penahan di hulu Desa Padang Gelai sudah jebol akhirnya lebih cepat masuk ke desa dan dampak nya lebih parah, demi keselamatan warga kami berharap perintah Empat Lawang dapat segera memberikan bantuan tanggap darurat untuk mengatasi tanggul yang sudah jebol agar tidak mengancam keselamatan warga penduduk, ungkap Lilian
Saat di konfirmasi via telpon camat Paiker Zaili, SE. menerangkan, sehubungan dengan tingginya curah hujan terutama di hulu sungai keruh, maka dihimbau kepada masyarakat Paiker agar selalu waspada dan berhati-hati apabila ada aktivitas di pinggiran sungai keruh
Menyikapi dampak yang sudah di timbulkan pasca banjir kemarin, camat dan forum kades di Kecamatan Paiker melakukan tanggap darurat dengan meminjam eskavator kepada PT Radot Bangun Persada yang sedang mengerjakan rehab irigasi di Kecamatan Paiker, untuk menanggulangi titik-titik yang mengancam pemukiman penduduk dan aset pemerintahan terutama di Desa Padang Gelai, Desa Muara Rungga, Desa Padang Bindu dan Desa Talang Randai, terang Camat