Palembang – Puluhan orang yang tergabung dalam Forum Masyarakat Tanjung Aur dan Tanjung Barangan Bersatu menggelar demo aksi damai di Kantor Walikota Palembang.
Dikawal ketat pihak Kepolisian aksi yang dipimpin langsung oleh Koordinator Aksi (Korak) M. Pasaribu, didampingi Risdiana selaku Koordinator Lapangan (Korlap) berlangsung tertib dan aman.
M. Pasaribu menyampaikan, banyaknya mobil dump truk yang lewat ke jalan Tanjung Aur dan Tanjung Barangan, termasuk juga melintas didepan SDN 14 jumlahnya cukup banyak. Hal ini di khawatirkan dapat membahayakan keselamatan masyarakat khususnya anak-anak sekolah.
Selain itu kata M. Pasaribu, semua mobil dump truk tersebut melebihi batas maksimal (over tonase), sehingga jalan-jalan yang dilaluinya banyak rusak dan berlobang.
“Saya disini mewakili aspirasi masyarakat, meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang termasuk Dinas Perhubungan agar segera menghentikan setiap mobil dump truk pengangkut tanah yang melintas di jalan Tanjung Aur dan Tanjung Barangan,” ujarnya.
Selain itu ditambahkan juga oleh Risdiana. Dirinya mengatakan, banyak mobil dump truk yang lalu lalang didepan SDN 14 Tanjung Barangan, hal ini dikhawatirkan terjadinya kecelakaan yang menimpa pada anak sekolah.
Dimana menurutnya, ada ratusan lebih dalam seharinya mobil dump truk pengangkut tanah dengan muatan diatas 5 (Lima) ton melintas didepan sekolah.
“Kalau mobil atau motor rusak bisa di ganti pakai uang, tapi kalau nyawa anak sekolah melayang, apakah pengusaha galian tanah bisa menggantikan nyawanya,” tegas Risdiana terbawa emosi.
Menanggapi hal ini, Asisten 2 Pemkot Palembang Ahmad Zulinto mengatakan, beberapa bulan yang lalu dirinya sudah terjun langsung ke jalan Tanjung Aur. Dan, Ia juga menyaksikan banyak mobil-mobil dump truk yang melintas di depan SDN 14 Tanjung Barangan tersebut.
“Saya melihat sendiri mobil dump truk melintas didepan SDN 14 Tanjung Barangan, dan jalan disana pada hancur. Namun, dalam mengatasi masalah ini kita perlu melibatkan Dinas Perhubungan Kota Palembang, duduk bersama untuk mencari solusinya,” terang Zulinto tutup pembicaraan.