Palembang, jurnalsumsel86.my.id – Sejumlah massa yang tergabung dalam Gabungan Pemuda Peduli (GPP) Sumsel menggelar aksi unjuk rasa di halaman Mapolda Sumatera Selatan (Sumsel) pada hari Senin (25/03/24).
Aksi ini dilakukan untuk mendesak Kapolda Sumsel agar mengambil tindakan tegas terkait kembali maraknya aktivitas Ilegal Drilling di kabupaten Musi Banyuasin dan Muara Enim, Sumatera Selatan.
Dalam orasi itu, M Khaliq sebagai Koordinator aksi, menyampaikan hasil investigasi GPP-Sumsel yang menunjukkan banyaknya Aktivitas gudang ilegal Driling di kabupaten Muara Enim dan Musi Banyuasin yang melanggar aturan dan membahayakan warga sekitar serta merugikan negara.
M Khaliq juga mengatakan kalau issue yang berkembang di masyarakat terkait keterlibatan oknum TNI-POLRI dalam membackup dan menerima setoran bulanan sangatlah menciderai nama baik institusi TNI-POLRI itu sendiri. maka dari itu, dalam kesempatan Unras di depan Mapolda Sumsel, M Khaliq mendesak Kapolda Sumsel Irjen pol A Rachmad Wibowo SIK, agar segera mencopot dan memeriksa Kapolres Muara Enim, Kasatres, Kanit Pidsus, Kapolsek Gelumbang dan Kapolsek Lembak, Selain yang bertugas di Muara Enim, GPP-SUMSEL Juga mendesak Kapolda Sumsel untuk memeriksa dan mencopot Kapolres Musi Banyuasin, Kasatreskrim, Kanit Pidsus Serta Kapolsek jajaran yang kami duga kuat menerima dan ikut serta dalam melindungi dan menikmati hasil dari setoran pelaku Ilegal Drilling di dua kabupaten tersebut.
Selain itu, M Khaliq kembali mengingatkan Kapolda Sumsel agar menepati janjinya yang akan mencopot Kapolsek bila di wilayah hukumnya ada terjadi kebakaran Gudang BBM Ilegal,”kemarin pada tgl 24/3/24 Gudang Ilegal Refinery Kembali meledak di kecamatan Babat Toman yang pemilik Gudang tersebut menurut informasi dari warga setempat adalah milik oknum B dan S yang berdinas di Polsek Babat Toman, ini sudah yang ke berapa kali Gudang Ilegal Refinery meledak di Babat Toman, oleh karena itu Kami dari GPP-SUMSEL meminta Kapolda Sumsel agar mencopot Kapolsek Babat Toman dan Anggota yang terlibat dan memiliki usaha bisnis ilegal Driling”ujar Khaliq
Lebih lanjut (red) kami juga dalam waktu dekat akan menyurati Pomdam II Sriwijaya agar ikut serta mengawasi dan menindak Oknum TNI yang terlibat membackup atau memiliki bisnis ilegal Driling di Sumsel.
“Kami juga berjanji bila aksi kami pada hari ini tidak ada tindak lanjut nya dalam jangka waktu 7×24 jam, maka kami dari Gabungan Pemuda Peduli (GPP) Sumsel akan kembali menggelar aksi dengan massa yang lebih banyak lagi di Kantor Pertamina, Kantor Gubernur, Kodam II Sriwijaya dan terakhir di Mapolda Sumsel. Ini kami lakukan demi mewujudkan Sumsel bebas dari mafia BBM Ilegal sesuai perintah panglima tertinggi yaitu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.