Empat Lawang (Sumsel) jurnalsumsel86.my.id – Peristiwa tragis dan mencekam menjelang buka puasa dan sholat magrib, terjadi pembunuhan seorang ibu berstatus janda Yanti Bin Basar (30) di depan anak semata wayang nya yang disinyalir akan berdampak trauma sepanjang hidup bagi Bunga (bukan nama sebenarnya) yang melihat langsung ibunya tewas bersimbah darah dari luka lukanya di beberapa bagian tubuh akibat hujanan senjata tajam yang dilakukan oleh seorang duda inisial Y di kontrakan korban, Jum”at (22/03/2024)
Menurut keterangan yang di himpun, di hari hari sebelumnya, pelaku sudah menunjukkan amarahnya terhadap korban. Namun tidak diketahui kepada siapa. Di sisi lain bagi masyarakat sekitar ocehan ocehan pelaku tidak terlalu di tanggapi serius, karena yang bersangkutan suka bergurau. Di bakar rasa Cemburu serta amarah yang meluap, pelaku menyambangi kontrakan korban. Awal kegaduhan terjadi di dalam kontrakan, namun kemudian berpindah keluar. Suasana emosi keduanya sudah tidak terkendali. Kegaduhan makin menarik perhatian tatkala Sang anak (Bunga) menangis meraung raung. Membuat para tetangga mendekat mencoba untuk melerai. Namun apa hendak di kata, senjata tajam yang di pegang pelaku sudah menghujani beberapa bagian tubuh korban hingga terkapar, yang kemudian korban di larikan ke rumah sakit Pratama Pendopo dan meninggal dunia.
Karena belum ada kepastian keberadaan pelaku yang melarikan diri, keluarga besar korban dari Desa Suka Dana, Kec. Muara Pinang meramai ramai mendatangi kediaman pelaku di dekat Pasar Pendopo. Karena Situasi sudah tidak terkendali, rumah tersangka hancur luluh lantah. Berikut isinya di serang keluarga korban. Setelah adanya kepastian pelaku telah menyerahkan diri di Polres Empat Lawang Massa pun membubarkan diri. Kemudian di susul oleh utusan dari keluarga Pelaku kepada Keluarga korban untuk menyampaikan rasa penyesalan dan permohonan maaf sekaligus memberikan bantuan untuk biaya pengurusan jenazah. Setelah di semayamkan di Desa Sukadana, di rencanakan Jenazah akan di berangkatkan ke Bengkulu Utara melewati Tanjung Sakti untuk di kebumikan. Mengingat korban berasal dari Bengkulu Utara. (Tim)