Warga Temukan Mayat Laki-Laki di Sungai Sembilang, Diduga Dimangsa Buaya

Musi Banyuasin, jurnalsumsel86.my.id – Warga Desa Sembilang, Kecamatan Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, menemukan mayat seorang laki-laki yang mengambang di Sungai Sembilang, Rabu (8/11/2023). Mayat tersebut diduga dimangsa buaya.

Peristiwa penemuan mayat tersebut bermula ketika dua orang nelayan, Heri (25) dan Nang Devi (35), sedang memancing di sungai tersebut. Saat itu, mereka melihat dua ekor buaya yang mendorong sesuatu di permukaan air.

Heri dan Nang Devi yang curiga kemudian mendekati benda tersebut dan ternyata merupakan mayat seorang laki-laki. Mereka kemudian bergegas ke Desa Ringin Agung, Kecamatan Lalan, untuk melaporkan penemuan tersebut.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis dari Puskesmas Karang Mukti, Kecamatan Lalan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun, kondisi tubuh korban sudah tidak utuh karena diduga dimangsa buaya.

Korban diketahui bernama Yanto (48), warga Jalan Waspada RT.01/08 Desa Tembilahan Hilir, Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Yanto sebelumnya dilaporkan hilang saat sedang memancing di Sungai Sembilang, tiga hari yang lalu.

Jenazah Yanto kemudian dimakamkan secara Islam di TPU Desa Ringin Agung, Kecamatan Lalan, pada pukul 12.00 WIB. Pemakaman tersebut dihadiri oleh Camat Lalan, Kapolsek Lalan, Kapos Sadar Pol Airud Polres Muba Muara P.2, Kades Ringin Agung, Kades Mandalasari, Toga Desa Ringin Agung, Ketua RT.06, anggota Polsek Lalan, dan masyarakat setempat.

Kapolres Muba AKBP Imam Safii, S.IK, M.Si melalui Kapolsek Lalan Ipda Zulkarnain Afianata, ST, M.Si, MH mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kematian korban. Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan awal, korban diduga dimangsa buaya.

“Masih dilakukan penyelidikan dan berdasarkan hasil dari pemeriksaan awal korban diduga dimangsa buaya,” terang Ipda Zulkarnain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page